Everything has changed

 Hola, Konga di sini! 

Setelah beberapa lama menghilang, seperti biasa Konga kembali dengan membawakan cerita yang aku harapkan bisa menemani waktu luang teman-teman menjadi lebih bermakna. 

Kali ini, seperti yang sudah tertera pada judul yaitu "Everything has changed", Konga akan membahas hal-hal yang bersentuhan dengan perubahan. 

Tahun ini, banyak perubahan yang terjadi. Gak cuma untuk aku doang, tapi setiap kamu yang baca tulisan aku tanpa kecuali. Kadang kala, ketika perubahan  menabok diri kita, kekecewaan datang. Hal yang terpikirkan dikepala biasanya adalah kenapa cuma aku yang selalu dapet kesusahan, kenapa disaat semua orang bahagia hanya aku satu-satunya yang tersiksa dan tersisa didalam gelapnya arus kehidupan. Gak perlu cemas atas pemikiran kita yang kerap kali keliru ini. Karena saat kesulitan datang, hampir setiap dari kita pasti merasakan hal yang sama. Merasa tertinggal dan tersingkirkan dari orang-orang sekitar yang terlihat amat bahagia tanpa ada beban yang perlu dirasakan. 

Tahun ini menjadi tahun perubahan untuk aku, aku sendiri merasa bahwa tahun ini adalah tahunku. Kenapa begitu? aku benar-benar mendobrak pintu, memberanikan diriku yang selalu takut akan hal-hal baru, keluar dari zona nyaman. Ibaratnya, aku memaksakan diriku untuk berani melepas sabuk pengaman yang selama ini selalu kupasang dan tidak pernah dilepas sekalipun. 


Papiku yang tiba-tiba jatuh sakit saat dua hari setelah hari ulang tahunnya, membuat aku harus melakukan hal-hal yang bahkan tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Bagi kamu yang belum tahu kisahnya, aku tidak akan menuliskannya lagi pada halaman ini. Silahkan kunjungi akun Instagram pribadiku @Yovitaopi, disana semua kisah tentang perjuangan papiku dan aku menyangkut nyawa beliau telah aku tuliskan serinci yang aku bisa. Aku sudah menaruhnya pada highlight yang pada bagian cover-nya bergambar otak. 

Banyak diantara kita yang takut akan "perubahan", bahkan saat mendengar katanya saja pasti otak sudah memberikan sirine negatif. Namun, saat ini aku ingin mengajak setiap dari kita memutar semua persepsi itu, menarik kembali dan membuangnya jauh-jauh dari dalam diri. 

Kenapa? dari perubahan besar yang terjadi pada diriku tahun ini, aku malah berterima kasih dan bersyukur  atas semua hal yang datang menabok diriku. Karena aku merasa saat-saat itulah menjadi titik balik untuk hidup yang aku jalani saat ini. Yuk coba kita pikirkan bersama, perubahan terbesar apa yang pernah datang menabok diri kamu? Disini aku tidak mengajak kalian untuk berlagak bijak dalam menjalani hidup. Tapi lihat, kamu yang mengira aku gak bisa laluin ini, dengan banyaknya air mata yang kamu tumpahkan kala itu berhasil membawa kamu beridiri pada titik ini. Kamu sudah berjalan cukup jauh, kegagalan dan berbagai usaha yang telah dikeluarkan tidak sia-sia bukan? 

Setiap perubahan yang menyakitkan pasti akan sembuh, seiring berjalannya waktu, dengan usaha dan juga doa.  proses untuk sembuh memang menyakitkan dan melelahkan, tapi itu adalah sakit yang menyembuhkan. Ibarat kamu yang saat ini sedang sakit, lalu ke dokter dan beri suntikan. Sakit bukan? tapi tujuannya untuk apa? agar kamu bisa segera pulih dan sehat kembali. 

Begitu juga dengan perubahan yang datang menghampiri lalu menabok kamu yang sepertinya tiada henti. Disini aku tidak ingin mengajari, karena aku tahu, kalian para pembacaku sudah jauh lebih hebat diatas diriku dalam menjalani hidup. Disini aku hanya ingin menjadikan tempat ini sebagai tempat berbagi, membagikan isi-isi pikiran kepalaku yang tidak dapat aku ungkapkan selama ini kepada siapapun orang-orang sekitarku. 

Dalam hidup ini, apakah semua masalah bisa diselesaikan? coba pikirkan.. 

Kalau aku ditanya tentang hal ini, aku akan menjawab tidak. Kadang kala, ada beberapa masalah dan perubahan yang datang namun  tidak untuk diselesaikan. Kadang mereka akan tetap ada, membekas dan diam disana sampai masalah baru datang dan akhirnya ia terlupakan dengan sendirinya. Kadang ada hal-hal dalam hidup ini yang tidak bisa berjalan sesuai rencana, kita ingin berbelok ke kanan tapi hidup malah membawa kita terjun jatuh ke jurang. 

Lalu kalau sudah begitu harus apa? 

Menurut kamu, harus apa? Coba pikirkan

Kalau prinsipku, ya hadapi dan jangan memberontak. Lalui dan jangan coba kabur dengan mencari alasan untuk tidak mau berjuang. Rumi once said, "it's your road and yours alone. Others may walk it with you, but no one can walk it for you."

Sedikit cerita, tim medis sudah memberi tahuku sedari awal saat ayahku jatuh sakit. They told me, "Tapi kamu harus mengerti, kalau dia gak akan bisa kembali sehat seperti sedia kala."

Then what? I must deal with that. I once told myself that it's okay even if someone tells me about my father's condition, i knew that my father is not gonna be as healthy as he used to. But, i'm grateful as long as he's still alive and i'm totally fine with that. 

So, ketika saat ini beliau mudah gelisah dan berubah seperti papi yang tidak pernah aku kenal sebelumnya, jujur aku tidak mengeluh dan mempermasalahkan hal itu, bahkan ketika dia lupa siapa namaku. Karena kata-kata tadi yang sudah aku ucapkan kepada diriku sendiri, sedari aku duduk di kursi ambulance saat membawa papiku ke rumah sakit rujukan. 

Even though everything has changed, but life still goes on, right? So, be patient for everything that comes to you. Last but not least, i wanna say that you did great, you did well, and i'm proud with everything that you already did in your life. That's all what i want to tell you whomever reads my blog right now.

See you in Konga's next story. 

XOXO


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Semua Beban Harus Kamu yang Tanggung

Your Heart is Rare

Love Yourself